Indonesia di Kagetkan Dengan Lonjakan Tertinggi Sepanjang Pandemi Covid -19, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19. Achmad Yurianto dalam keterangan resmi yang disiarkan akun Youtube BNPB Indonesia, Sabtu 6 Juni 2020 mencatatkan "Kasus konfirmasi COVID-19 yang positif sebanyak 993 orang.
Catatan ini menjadi terbanyak dengan menggeser lonjakan pada 21 Mei 2020. Pada saat itu, penambahan pasien positif COVID-19 sebelumnya sebanyak 973 orang. Sehingga totalnya, hingga Sabtu 6 Juni 2020 menjadi 30.514 orang,"
Mengacu data COVID-19 milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), penambahan pasien positif COVID-19 tersebar di 29 provinsi.

Teridentifikasi, Jawa Timur menjadi provinsi terbanyak ditemukan penambahan pasien positif COVID-19 dengan 286 orang.
"Hasil pengamatan, kenaikan tertinggi kami dapatkan dari pemeriksan di Jawa Timur, sebanyak 286 kasus," Selain Jawa Timur, penambahan pasien positif COVID-19 juga banyak ditemukan di DKI Jakarta (104 orang), Papua (87 orang), Sulawesi Utara (79 orang), dan Sumatra Utara (68 orang).
Baca Juga :
Padahal pada tanggal 4 Juni 2020 telah gencar pemberitaan terkait PSBB masa transisi dan new normal yang akan dimulai pada 8 Juni 2020. Namun belum memasuki tanggal 8 Juni 2020 sebagai langkah awal penerapan PSBB Transisi dan new Normal, Indonesia telah dikejutkan dengan lonjakan tertinggi, tentu ini harus menjadi evaluasi tersendiri.
Kasus serupa pernah terjadi di Korea Selatan. Korea selatan Perketat Pembatasan lagi Karena Kasus Infeksi COVID-19 Melonjak Tajam di Korea Selatan.
Korea Selatan telah menerapkan kembali tindakan penguncian ketat di ibu kota Seoul setelah terjadi lonjakan terbesar infeksi Virus Corona COVID-19 dalam hampir dua bulan.
Pelonggaran telah dicabut di seluruh negeri pada 6 Mei 2020. Pada hari Kamis, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan 79 infeksi baru dengan 67 di antaranya dari daerah Seoul.
Para pejabat mengatakan otoritas kesehatan semakin sulit melacak rute penularan untuk infeksi baru dan mendesak orang untuk tetap waspada di tengah kekhawatiran gelombang kedua infeksi COVID-19.
Belajar dari kasus tersebut, akankah Indonesia mengalami hal serupa ?
Posting Komentar