Kamu udah kirim puluhan lamaran kerja, bikin CV semenarik mungkin, ikut webinar, upgrade skill… tapi hasilnya? Masih juga belum dipanggil interview.
Mungkin bukan karena kamu nggak layak, tapi karena kamu belum tahu cara
mainnya.
Recruiter itu bukan cuma cari kandidat pintar—mereka cari yang ‘klik’ sejak
awal. Nah, gimana caranya bikin mereka langsung tertarik? Ini jurus-jurus
rahasianya!
1. Buat CV yang Singkat, Padat, dan Relevan CV
bukan tempat buat nulis “autobiografi”.
Sertakan pengalaman kerja dan skill yang nyambung dengan posisi yang
dilamar.
Gunakan angka untuk memperkuat pencapaian.
Contoh:“Meningkatkan engagement media sosial sebesar 60% dalam 3 bulan.”
2. Tulis Email Lamaran yang Personal dan Powerful Jangan pakai template mentah. Tunjukkan bahwa kamu benar-benar tertarik dengan perusahaan itu. Sebutkan nama posisi, alasan melamar, dan apa nilai tambahmu.
Baca Juga : Revisi KUHAP: Akhir dari Peradilan Kolot, atau Awal Masalah Peradilan Baru?
3. Bangun Personal Branding di LinkedIn. LinkedIn itu bukan sekadar platform cari kerja—itu ladang buat ‘jualan diri’ secara profesional. Rajin posting, komentar, dan bangun koneksi dengan orang HR di bidang yang kamu minati. Recruiter sering stalking calon kandidat lewat sini.
4. Respon Cepat dan Tepat Saat Dihubungi Kamu
bukan satu-satunya yang mereka hubungi.
Balas pesan WA atau email dari recruiter dengan cepat, sopan, dan jelas.
Ini akan jadi poin plus tentang kepribadian kamu.
5. Kenali Perusahaan dan Posisi yang Dilamar Saat dipanggil interview, datanglah dengan persiapan. Pahami bisnis perusahaan, tantangan industrinya, dan bagaimana kamu bisa memberi solusi.Ini bikin kamu terlihat bukan hanya butuh kerja, tapi juga siap berkontribusi.
6. Tunjukkan Growth Mindset dan
Fleksibilitas Di mata recruiter, kandidat yang bisa belajar cepat dan
adaptif lebih menarik daripada yang punya pengalaman bertahun-tahun tapi
kaku.
Jangan takut mengakui kekurangan—yang penting kamu mau berkembang.
Pandangan Praktisi SDM:
Lesmana, Praktisi Head HR
Legal & Advokat, membagikan insight:
“Banyak kandidat gagal bukan
karena tidak kompeten, tapi karena tidak tahu cara komunikasi yang tepat.
Bicaralah dengan percaya diri, tapi tetap sopan dan humble.”
“Dan tolong banget, pelajari
dulu posisi yang dilamar. Biar kami juga yakin kamu memang serius.”
Baca Juga : Advokat Dipinggirkan? RUU KUHAP dan Ancaman Bisu bagi Pembela Keadilan
Follow Up dengan Elegan, Bukan Ngegas Belum
ada kabar setelah interview? Kamu boleh follow up, tapi gunakan bahasa
profesional dan jangan terlihat memaksa.
Contoh:
“Saya ingin menindaklanjuti proses rekrutmen untuk posisi [X], dan tetap
sangat antusias jika diberi kesempatan bergabung.”
Dunia kerja itu kompetitif. Tapi bukan berarti kamu harus
kehilangan jati diri.
Pahami cara mainnya, kuasai jurusnya, dan tunjukkan versi terbaik dari
dirimu.
Sudah pernah mencoba jurus-jurus di atas? Atau kamu punya
strategi sendiri?
Tulis di kolom komentar dan bagikan artikel ini ke temanmu yang juga sedang
berjuang cari kerja. Siapa tahu rezeki mereka lewat sini!
Posting Komentar