Kamu sudah kirim lamaran kerja ke belasan bahkan puluhan perusahaan, tapi belum ada satu pun yang membalas?
Sebelum kamu berpikir “mungkin bukan rezeki”, coba cek lagi isi email
lamaranmu. Bisa jadi yang salah bukan nasibmu—tapi format email-mu yang
bikin HR malas buka.
Di era digital, lamaran kerja via email jadi standar
utama. Tapi masih banyak pelamar yang salah menulis, asal kirim, atau
bahkan mengirim email tanpa isi sama sekali!
Mengapa Format Lamaran via Email Itu Penting?
Menurut para rekruter, kesan pertama sering kali dimulai
dari email. Jika sejak awal email kamu terlihat asal-asalan, HR bisa
langsung menilai kamu kurang teliti atau tidak serius.
Kesalahan umum pelamar:
- Subjek
email tidak jelas atau kosong
- Tidak
ada isi email alias langsung lampiran saja
- Tidak
mencantumkan posisi yang dilamar
- Bahasa
email terlalu informal atau malah seperti robot
Baca Juga : Revisi KUHAP: Akhir dari Peradilan Kolot, atau Awal Masalah Peradilan Baru?
Format Lamaran Kerja via Email yang Benar:
1. Subjek Email:
Gunakan format yang memudahkan HR melakukan filter.
Contoh:
Lamaran Posisi Marketing Officer – Nama Lengkap
2. Salam Pembuka:
Tunjukkan sopan santun sejak awal.
Contoh:
Yth. Tim Rekrutmen PT Maju Jaya,
Dengan hormat,
3. Paragraf Pembuka:
Perkenalkan diri dan jelaskan posisi yang kamu lamar.
Contoh:
Perkenalkan, saya Rina Andini, lulusan S1 Komunikasi Universitas
Padjadjaran. Melalui email ini saya mengajukan lamaran untuk posisi Marketing
Officer sesuai dengan informasi lowongan yang saya dapatkan dari LinkedIn.
4. Paragraf Isi:
Tulis secara ringkas keunggulan dan pengalaman yang relevan.
Contoh:
Saya memiliki pengalaman selama 2 tahun di bidang pemasaran digital dan
terbiasa menggunakan tools seperti Meta Ads dan Google Analytics. Saya percaya
pengalaman ini dapat mendukung kebutuhan tim marketing PT Maju Jaya.
5. Paragraf Penutup:
Sampaikan harapan dan info lampiran.
Contoh:
Bersama email ini saya lampirkan CV, surat lamaran, dan portofolio. Saya
berharap dapat diberikan kesempatan untuk mengikuti proses seleksi lebih
lanjut.
6. Salam Penutup dan Tanda Tangan:
Hormat saya,
Rina Andini
0812-xxxx-xxxx | rinandini@email.com
Tips Tambahan:
- Gunakan
format PDF untuk CV dan dokumen agar rapi dibuka di berbagai
perangkat.
- Cek
kembali ukuran lampiran (usahakan < 2 MB).
- Hindari
kirim email di tengah malam atau jam kerja yang tidak wajar.
Pendapat Praktisi SDM:
Lesmana, Praktisi Head HR Legal & Advokat di sebuah
perusahaan logistik nasional, mengatakan:
“Kami menerima ratusan email lamaran setiap minggu. Email
yang rapi, sopan, dan to the point langsung menarik perhatian kami. Tapi kalau
emailnya kosong atau asal, maaf, biasanya langsung kami skip.”
Baca Juga : Penggunaan AI Pelacak Hukum: Masa Depan Pengawasan Regulasi atau Ancaman Privasi Baru
Jangan biarkan peluang kerja lepas hanya karena salah
menulis email!
Mulai sekarang, kirim lamaran dengan format yang benar dan bikin HR langsung
tertarik membuka CV-mu.
Bagikan artikel ini ke temanmu yang sedang job hunting.
Dan kalau kamu pernah kirim email kosong waktu lamar kerja, tulis
pengalamanmu di kolom komentar—biar kita sama-sama belajar!
Posting Komentar