HRD Nggak Selalu Pilih yang Paling Pintar! Ini yang Diam-Diam Mereka Cari dari Calon Pegawai

Pernah merasa jadi kandidat paling kompeten tapi tetap gagal lolos seleksi kerja?

IPK tinggi, pengalaman banyak, skill mumpuni tapi yang diterima justru orang yang kamu rasa ‘biasa aja’.

Mungkin ini terdengar nggak adil, tapi faktanya: HRD tidak selalu mencari yang terbaik secara teknis mereka cari yang paling cocok.

Bukan Soal Siapa Paling Hebat, Tapi Siapa yang Paling Sesuai

Banyak pelamar kerja berpikir bahwa kemampuan teknis atau prestasi akademik jadi penentu utama. Padahal, HRD punya pertimbangan lebih dalam, mulai dari kepribadian hingga kecocokan budaya kerja (culture fit).

Baca Juga : HRD Nggak Selalu Pilih yang Paling Pintar! Ini yang Diam-Diam Mereka Cari dari Calon Pegawai

Beberapa hal yang sering dilihat HRD di balik layar:

  1. Kemampuan beradaptasi dengan tim
  2. Etika kerja dan attitude saat proses seleksi
  3. Keselarasan nilai pribadi dengan visi perusahaan
  4. Komunikasi yang efektif dan tidak defensif saat diberi masukan
  5. Potensi berkembang jangka panjang, bukan cuma kehebatan saat ini

Studi Kasus: Kandidat A vs Kandidat B

  1. Kandidat A punya 5 tahun pengalaman, IPK 3,9, tapi terlihat arogan dan tidak kooperatif saat interview.
  2. Kandidat B baru 2 tahun bekerja, skill belum sempurna, tapi punya semangat belajar tinggi, sopan, dan aktif bertanya.

Hasilnya? HRD pilih Kandidat B. Kenapa? Karena mereka percaya attitude bisa dibentuk, tapi ego sulit diubah.

Pandangan Praktisi SDM:

Lesmana, Praktisi Head HR Legal & Advokat, membagikan pengalamannya:

“Kami sudah terlalu sering bertemu kandidat ‘bintang’ yang ternyata toxic di lingkungan kerja. Yang kami butuhkan adalah orang yang bisa diajak kerja sama, bukan hanya pamer CV.”

“Saya pribadi lebih memilih kandidat yang terbuka terhadap kritik dan punya growth mindset. Dunia kerja bukan soal siapa paling pintar, tapi siapa yang paling bisa berkembang bersama tim.”

Tips Biar Kamu Lebih Menarik di Mata HRD:

  1. Tunjukkan sikap terbuka dan antusias saat wawancara
  2. Fokus pada solusi, bukan menyalahkan saat ditanya soal konflik kerja
  3. Perkuat soft skill seperti komunikasi, kolaborasi, dan leadership
  4. Kenali nilai-nilai perusahaan sebelum melamar dan pastikan kamu cocok
  5. Bersikap profesional sejak awal—bahkan saat hanya mengirim email lamaran!

Dunia kerja bukan kontes siapa yang paling pintar tapi siapa yang paling siap untuk tumbuh dan bekerja sama.
Jadi, daripada hanya mengejar gelar dan sertifikat, mulai latih attitude dan karaktermu dari sekarang.

Baca Juga : Penggunaan AI Pelacak Hukum: Masa Depan Pengawasan Regulasi atau Ancaman Privasi Baru

Pernah gagal seleksi padahal merasa kamu layak? Bagikan kisahmu di komentar!
Dan jangan lupa share artikel ini ke temanmu yang sedang job hunting biar mereka juga tahu rahasia kecil HRD.

 


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama