Pernah merasa jadi kandidat paling kompeten tapi tetap gagal lolos seleksi kerja?
IPK tinggi, pengalaman banyak, skill mumpuni tapi yang diterima justru orang yang kamu rasa ‘biasa aja’.
Mungkin ini terdengar nggak adil, tapi faktanya: HRD tidak selalu mencari
yang terbaik secara teknis mereka cari yang paling cocok.
Bukan Soal Siapa Paling Hebat, Tapi Siapa yang Paling
Sesuai
Banyak pelamar kerja berpikir bahwa kemampuan teknis atau
prestasi akademik jadi penentu utama. Padahal, HRD punya pertimbangan lebih
dalam, mulai dari kepribadian hingga kecocokan budaya kerja (culture fit).
Baca Juga : HRD Nggak Selalu Pilih yang Paling Pintar! Ini yang Diam-Diam Mereka Cari dari Calon Pegawai
Beberapa hal yang sering dilihat HRD di balik layar:
- Kemampuan
beradaptasi dengan tim
- Etika
kerja dan attitude saat proses seleksi
- Keselarasan
nilai pribadi dengan visi perusahaan
- Komunikasi
yang efektif dan tidak defensif saat diberi masukan
- Potensi
berkembang jangka panjang, bukan cuma kehebatan saat ini
Studi Kasus: Kandidat A vs Kandidat B
- Kandidat
A punya 5 tahun pengalaman, IPK 3,9, tapi terlihat arogan dan tidak
kooperatif saat interview.
- Kandidat
B baru 2 tahun bekerja, skill belum sempurna, tapi punya semangat
belajar tinggi, sopan, dan aktif bertanya.
Hasilnya? HRD pilih Kandidat B. Kenapa? Karena mereka
percaya attitude bisa dibentuk, tapi ego sulit diubah.
Pandangan Praktisi SDM:
Lesmana, Praktisi Head HR Legal & Advokat,
membagikan pengalamannya:
“Kami sudah terlalu sering bertemu kandidat ‘bintang’
yang ternyata toxic di lingkungan kerja. Yang kami butuhkan adalah orang yang
bisa diajak kerja sama, bukan hanya pamer CV.”
“Saya pribadi lebih memilih kandidat yang terbuka
terhadap kritik dan punya growth mindset. Dunia kerja bukan soal siapa paling
pintar, tapi siapa yang paling bisa berkembang bersama tim.”
Tips Biar Kamu Lebih Menarik di Mata HRD:
- Tunjukkan
sikap terbuka dan antusias saat wawancara
- Fokus
pada solusi, bukan menyalahkan saat ditanya soal konflik kerja
- Perkuat
soft skill seperti komunikasi, kolaborasi, dan leadership
- Kenali
nilai-nilai perusahaan sebelum melamar dan pastikan kamu cocok
- Bersikap
profesional sejak awal—bahkan saat hanya mengirim email lamaran!
Dunia kerja bukan kontes siapa yang paling pintar tapi
siapa yang paling siap untuk tumbuh dan bekerja sama.
Jadi, daripada hanya mengejar gelar dan sertifikat, mulai latih attitude dan
karaktermu dari sekarang.
Baca Juga : Penggunaan AI Pelacak Hukum: Masa Depan Pengawasan Regulasi atau Ancaman Privasi Baru
Pernah gagal seleksi padahal merasa kamu layak? Bagikan
kisahmu di komentar!
Dan jangan lupa share artikel ini ke temanmu yang sedang job hunting biar
mereka juga tahu rahasia kecil HRD.
إرسال تعليق