Bayangkan ini: Seorang karyawan yang sudah kamu percaya bertahun-tahun, yang ikut lembur, ikut acara kantor, dan bahkan kadang kamu traktir makan siang... ternyata diam-diam mengalirkan dana perusahaan ke rekening pribadinya.
Bagaimana rasanya saat kamu
menyadari bahwa orang yang selama ini kamu anggap "orang dalam"
justru menjadi "tikus dalam lumbung"?
Kasus seperti ini bukan fiksi.
Ini nyata, dan lebih sering terjadi daripada yang kita sadari.
Memahami Akar Masalah Kasus Penggelapan Karyawan, Apa Itu Penggelapan oleh Karyawan?
Penggelapan adalah tindakan mengambil
atau menyalahgunakan aset perusahaan secara diam-diam, biasanya oleh
karyawan yang memiliki akses terhadap keuangan, inventaris, atau aset digital.
Fakta di Lapangan:
1.
Terjadi di berbagai skala perusahaan, dari UMKM sampai
korporasi besar.
2.
Modus umum: mark-up invoice, manipulasi petty cash,
pengalihan barang inventaris, pemalsuan tanda tangan, hingga transfer fiktif.
Mengapa Bisa Terjadi?
1.
Kurangnya sistem kontrol internal
2.
Tingginya tingkat kepercayaan tanpa audit
3.
Desakan kebutuhan pribadi karyawan
4. Ketiadaan punishment dan deteksi dini
Pandangan dari Praktisi SDM:
Menurut Andika Septa, HR
Manager di perusahaan retail nasional:
“Kasus penggelapan itu biasanya
tidak terjadi dalam semalam. Tapi dimulai dari ketidakpuasan, godaan
kesempatan, dan lemahnya pengawasan. HR seharusnya tidak hanya fokus pada
administrasi, tapi juga memantau moral dan integritas karyawan dari waktu ke waktu.”
Ia menambahkan bahwa pendekatan
HR harus lebih humanis, namun tetap tegas dalam membangun budaya
transparansi dan akuntabilitas.
Langkah Pencegahan yang Harus
Diterapkan:
- Audit berkala dan sistem dua otorisasi
transaksi.
- Penggunaan software akuntansi dan pelacakan
akses.
- Edukasi etika kerja dan budaya integritas secara
rutin.
- Whistleblowing system untuk mendorong
pelaporan dari internal.
- Tegakkan sanksi tegas namun adil, dengan prosedur hukum yang sah.
Kasus penggelapan bukan hanya
soal kehilangan uang — tapi juga kehilangan kepercayaan, stabilitas tim, dan
citra perusahaan. Jangan tunggu sampai ada “bom waktu” dalam internal timmu.
Pernah melihat atau mengalami kasus serupa di tempat kerja? Ceritakan pengalamanmu di kolom komentar.
Bagikan artikel ini ke rekan HR,
keuangan, atau owner bisnis agar mereka juga waspada sebelum terlambat!
إرسال تعليق